Banyak hal menarik dari manusia
beberapa hal yang menarik pertama adalah tidak konsisten hal mudah dalam
pembuktiannya adalah. Manusia sering ketika musim kering meminta hujan kepada
Tuhan, ketika di berikan hujan yang berlimpah sehingga banjir datang, manusia
menyalahkan Tuhan karena menyiksad dan tidak menyayangi mereka. Padahal Tuhan
sudah sangat baik menjawab doa mu denga kata “ya” namun manusia tetap
menyalahkan Tuhan. Kalo memang manusia mau berpikir banjir terjadi karena salah
manusia itu sendiri, hal yang paling mudah buang sampah sembarangan, atau yang
paling bodohnya sudah tau daerah itu daerah resapan air tetapi tetap membangun
rumah karena alasan murah tetapi ketika banjir terjadi manusia tidak siap
dengan hal itu. Padahal hidup itu sederhana, pergunakan logika anda. Ketika anda
buang sampah sembarangan siap terima resiko banjir (jadi jangan marah-marah)
ketika anda membangun rumah di daerah resapan air siap terima resiko banjir
(jadi jangan marah-marah) ketika manusia tidak mempedulikan lingkungan, siap
terima lingkungan yang rusak dan berpolusi (jadi jangan marah-marah) ketika
anda meninggikan diri siap untuk di rendahkan (jadi jangan marah-marah) ketika
anda jatuh cinta, siap untuk patah hati (jadi jangan marah-marah). Sering manusia
mencari kambing hitam (kasian kambing hitam, selalu di salakan) padahal kambing
itu sendiri engga tau apa-apa. Paling sederhana kemacetan di Jakarta,
oranh-orang mengeluh terus dengan hal itu tapi mereka tidak sadar bahwa mereka
salah satu penyumbang kemacetan. Lalu mereka suruh orang lain berubah dan
mengatakan pemerintah tidak becus dalam bertindak. Ya kalo mau di bilang kalo pemerintah (dalam
hal ini kambing hitam) engga becus maka manusia lebih tidak becus lagi, kenapa?
Karena udah tau engga becus kenapa harus nunggu pemerintah lagi? Kalo bisa
lakukan sendiri yang lakukan sendiri. Padahal Indonesia menganut Demokrasi yang
kata bapak Abraham Lincon, kedaulatan dari rakyat, oleh rakyat, bagi rakyat
untuk rakyat (kurang lebihlah) bukan kedaulaulatan dari rakyat, oleh
pemerintah, bagi pemerintah untuk rakyat. Ya kembali kepada logika kalo memang
pemerintah engga becus untuk memperbaiki maka manusia atau rakyat sendiri lah
yang berusaha memperbaiki. Kita gunakan lagi logika pemerintah yang terdiri
dari beberapa orang dibandingkan rakyat itu sendiri yang berjumlah lebih banyak
tentu yang memiliki pengaruh lebih besar itu rakyat toh (kalo rakyatnya mau
mikir sih). Kadang suka miris kalo orang itu pengen jadi bos tapi mentalnya
pengemis . kenapa dikatakan seperti itu? Coba kita lihat pengen jadi bos,
apa-apa harus dilayani orang dalam hal diatas pemerintah, Tuhan atau kambing
hitam (kasian kambing di bawa-bawa lagi maaf ya mbing) kemudian mental pengemis
secara engga langsung kita hanya terus meminta-minta bukan memberi (no offence).
Kenapa saya bilang seperti itu karena manusia sudah terlalu menghina Tuhan
karena tidak memanfaatkan semua potensi yang ada didirinya dan hanya menunggu
untuk dilayani oleh kambing hitam. Bagaimana dengan orang yang mengatakan “loh
itu kan tanggung jawab mereka enak di mereka engga enak di gw dong”, ya
jawabannya adalah “loh inikan hidup lo kenapa lo nunggu orang lain, jangan
hidup kalo kaya gitu”. Ya maaf dengan tulisan saya orang bodoh ini (dan saya
bangga menjadi orang bodoh) saya hanya prihatin dengan manusia yang tidak
menyadari potensi dalam diri mereka (positif thinking) yang di berikan oleh
Tuhan dan saya prihatin dengan kambing hitam yang selalu di salahkan padahal
tidak bersalah apa-apa.
Salam dari orang bodoh.
PS: terbukti kan dari cara orang
bodoh ini menulis kalo manusia (termasuk orang bodoh ini) tidak konsisten :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar